Kamis, 21 Desember 2017

Perjuangan Dan Kesetiaan (03)

03. Stay With Me

 

  Setelah kisah - kasih dulu terulang kembali dan dimulai dari awal lagi, setelah itulah terciptanya cerita dan kejadian baru dihubunganku bersama Arista.
  
  Awal hubungan kita berjalan semuanya dalam keadaan baik. Setiap hari kita saling bercanda dan saling memberikan perhatian, walaupun hubunganku dengan dia hanya sebatas lewat pesan tetapi kita merasakan seperti sedang bertemu dan mengobrol secara langsung meskipun itu cuman hanya khayalan kita berdua.
  Setelah kita mengawalinya dengan baik tetap saja dalam suatu hubungan tidak bisa menghindari yang namanya masalah terutama masalah kesalahpahaman diantara aku dan Arista, masalah ini terjadi bermula ketika aku mengidolakan seorang hafidz (penghafal al-qur'an) perempuan yang bernama Wirda Salamah Ulya (putri dari Ustdz. Yusuf Mansyur). Awalnya aku membuat status dan menambahkan foto tentang Wirda di akun sosial mediaku, karena dia salah-satu inspirasiku untuk menghafal Al-Qur'an dan aku tidak berpikir jika perbuatanku ini menimbulkan masalah dalam hubunganku dengan Arista.

 (Foto Wirda, putri Ustdz. Yusuf Mansyur)

  Masalah ini terjadi ketika terjadi ketika aku mengirim pesan pembukaan untuk Arista tetapi dia membalasnya dengan jawaban yang singkat dan cuwek, ketika aku tanya ke Arista : "Apakah ada masalah dek??" dia membalas dengan singkat lagi : "Gpp", tapi setelah aku bertanya terus akhirnya Arista menjelaskan semuanya dan menyuruhku untuk tidak mengurusinya lagi tapi  aku disuruh untuk mengurusi pacar baruku. Awalnya aku terkejut dan bertanya : "Siapa pacar baruku ??" Aristapun membalas : "Itu mbak Wirda yang fotonya kamu unggah di akun sosial media kamu dan kamu puji-puji.", seketika itu juga aku tertawa dan menjelaskan yang sebenarnya tentang Wirda, walaupun Arista awalnya tidak langsung percaya tapi dengan menunggu waktu akhirnya Arista percaya atas penjelasanku.

  Dari kejadian itu menciptakan aku membuat panggilan untuk dia yaitu "Adek Cengek", alasannya yaitu selain dari kejadian masalah Wirda, Arista menang orangnya tertutup  dan suka menyembunyikan masalahnya sendiri dan ketika dia sudah tidak kuat menahannya akhirnya dia meneteskan air mata sampai Arista merasakan ketenangan.

  Karena aku membuat nama panggilan untuk dia yaitu "Adek Cengek", Aristapun tidak mau kalah dariku dan membuat nama panggilan untuk aku yaitu "Mas Crewet" karena aku memang orangnya ketika sudah memberikan perhatian ke Arista tentang masalah makan , sholat , dan belajar pasti ngomong banyak (crewet) sama seperti ibu-ibu yang menyuruh anaknya. Akhirnyapun kita sekarang menggunakan nama panggilan itu untuk mengobrol lewat pesan dalam menyapa , bercanda , dan saling mengejek satu sama lain.

  Seiring bergantinya hari ternyata sudah tidak terasa bahwa Arista telah lulus dari bangku sekolah dasar dan akan meneruskan pendidikannya di pondok pesantren juga sama sepertiku, tetapi Arista tidak memilih pondok di daerah sekitar sini (Kab. Kendal) melainkan dia memilih mondok di luar kota yaitu di Kota Kretek Kudus.

  Setelah dia menjalankan kehidupan barunya di pondok, kita menjalankan hubungan yang terpisahkan oleh jarak atau bahasa kerennya "LDR" tetapi kita tidak bisa berkomunikasi setiap hari sebab di pondoknya arista ada peraturan larangan keras untuk membawa handphone yang berlawanan dengan peraturan di pondokku.

  Jadi rintangan yang harus aku lakukan adalah bersabar menunggu Arista buka facebook disetiap hari jum'at atau menunggu dia pulang untuk liburan dirumah disaat hari raya tiba, selain itu aku hanya bisa berdo'a untuk dia walaupun tidak banyak tapi tanpa jeda. Dimulai dari itu aku bermodalkan setia untuk menjalakannya , Aristapun pernah memberikan pesan singkat yang penuh makna untuk aku yaitu : "Stay With Me" dan pesan itu yang aku pegang untuk selalu setia menunggu Arista, walaupun selanjutnya ada cerita dan kejadian baru yang akan muncul lagi.

  *Bersambung*

Perjuangan Dan Kesetiaan (02)

02. Kisah Kasih Terulang Kembali

  

  Kisahku bersama Arista tidak berhenti dibangku sekolah dasar saja karena masih ada perjalanan panjang setelah aku lulus dari bangku sekolah dasar dan meneruskan di pondok pesantren.

  Awal kejadian dimulai dari aku pertama masuk pondok, mungkin aku terlalu awal masuk pondok jadi aku sendirian di pondok sebab anak-anak pondok yang lain masih berada di rumahnya masing-masing. Disaat aku sendirian di pondok kisah cintaku bersama Arista disaat bangku sekolah dasar dulu terlintas lagi didalam pikiranku tanpa aku memerintahkan pikiran untuk mengingatnya lagi.

  Dari pikiran yang terlintas itu perjuanganku untuk mendapakatkannya telah dimulai lagi walaupun harus mengulangnya dari awal. Perjuanganku dimulai mencari tentang Arista lagi, karena seiring berkembangnya zaman mencari informasi tentangnya tidak sesulit dulu sebab sudah terkenalnya  media sosisal dan medsos yang aku gunakan adalah Facebook. Walaupun aku harus ke warnet lebih dahulu untuk bisa membuka Facebook karena pemikiran awalku tentang pondok adalah larangan keras untuk membawa handphone. Disaat aku diwarnet tanpa basa-basi aku langsung membuka Facebookku dan mencari informasi tentang Arista, mungkin pada waktu itu keberuntungan sedang berpihak kepadaku karena aku tidak ada kesulitan dan menunggu waktu lama untuk mencari informasi Arista saat itu juga aku langsung menambahkan pertemanan ke facebooknya Arista dan mengirimi pesan pembukaan. Tetapi aku harus menunggu hari esok karena Facebooknya Arista sedang tidak aktif.

  Haripun telah berganti dan aku melakukan aktifitas yaitu bersekolah. Saat di sekolah aku selalu terpikirkan pesanku yang dikirim ke Arista apakah sudah dibalasnyaa. Setelah pulang dari sekolah, aku tidak langsung pulang ke pondok melainkan mampir ke warnet sebab pada siang hari dipondokku adalah waktu istirahat siang. Ketika sudah sampai di warnet tanpa pikir panjang aku langsung membuka Facebook dan memeriksa apakah ada pesan dari Arista ternyata hasilnya mengecewakan yaitu tidak ada balasan. Tapi aku tidak langsung menyerah dan mencari cara lain, yaitu menghubungi temannya arista. Aku tanya tentang arista dan ternyata arista sedang study tour. Sebelum aku pulang ke pondok, aku mengirim pesan lagi ke arista dengan candaan untuk membelikan oleh-oleh, setelah itu aku pulang ke pondok dan melakukan aktifitas seperti biasa lagi.

  Saat malampun tiba untuk pertama kalinya aku dipondok dengan pikiran yang dipenuhi tentang pesanku yang belum diblas Arista, ketika itu juga ada senior pondokku tiba di pondok yang biasa aku panggil Mas Tukhan. Mas Tukhan adalah penyelamatku karena dia membawa handphone dan ternyata juga dipondokku tidak ada peraturan untuk larangan membawa handphone. Handphone mas Tukhan disebut penyelamatku karena bisa dibuat membuka Facebook walaupun handphonenya bertampilan jadul tapi aku harus menunggu giliran dari mas Tukhan dan itu tidak menjadi masalah bagiku untuk bersabar demi bisa mengecek pesanku untuk Arista. Dan saat giliranku tiba aku dengan semangat membuka facebookku yang pertama aku tuju adalah tetap pesanku untuk Arista.

  Disaat aku buka pesan dan ternyata hasilnya sesuai pikiranku yang positive thinking yaitu mendapatkan balasan dari Arista dengan ramah dan berlanjut ngobrol basa-basi serta aku minta maaf kalo dulu aku meninggalkan dia.
  
  Walaupun aku mendapatkan balasan permintaan maaf dari Arista tetapi aku harus berjuang lagi untuk mendapatkan hatinya. Cara yang aku lakukan adalah memberi perhatian kecil dan candaan, Aristapun merespon dengan baik dan aku punya pikiran ada kesempatan lagi untukku. 

 Silir hari berganti hubunganku berjalan lancar walaupun aku pernah putus asa lagi karena aku mendapatkan kabar bahwa Arista suka dengan seseorang sekelasnya yang bernama Rizki. Awalnya aku sudah mau menyerah untuk berjuang mendapatkannya lagi tapi aku masih punya niat untuk berusaha lagi mendapatkannya walaupun itu hampir sudah tidak mungkin.
Mungkin ini semua yang dinamakan karma yang telah menimpaku karena kejadian dulu yang telah aku buat.
  
 Hari demi hari aku tetap saling mengirimi pesan walaupun cuman sebagai teman. Tiba-tiba saja aku kembali mendapatkan kabar tentang rizki lagi, pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah Arista sudah jadian dengan Rizki dan ternyata kabarnya berlawanan dengan pemikiranku yaitu Arista tidak suka dengan Rizki karena Rizki mendapatkan masalah pemukulan terhadap ponakan Wali kelas 6 yaitu Shafira Jasmine  (cewek yang sudah aku ceritakan di Season.01) yang diakibatkan karena Shafira mengadukan Rizki menyontek saat Try out berlangsung. Ternyata keberuntungan berpihak lagi kepadaku untuk mendapatkan hati Arista. 
  
 Setelah kejadian itu terjadi hubunganku dengan Arista kembali membaik lagi dan dengan memanfaatkan kesempataan ini aku mengungkapkan perasaanku lagi kenapa aku kembali mencari Arista.
Aku langsung mengirimkan dia Pesan :

Aku       : " Dek , aku mau minta maaf atas kejadian masa lalu.. karena aku telah membuatmu meneteskan air mata.. Mungkin dulu aku telah berpikir bodoh untuk meninggalkanmu... Sekarang terserah kamu mau memaafkanku atau tidak ?? Tetapi kalo boleh jujur aku masih sayang sama kamu... ;) <3"

Arista    : " Iya gpp kok mas.. aku udah maaffin km.. aku juga sayang sama km... :) :) "

Akupun : "Lh klo disuruh ngulangi dari Nol mau gk?? :) "

Arista    : "Iya mau kok "

Dari jawaban singkat itu kisah kasih kita dimulai lagi dan setelah hari itu terjadi menciptkan cerita-cerita baru lagi diantara kita berdua.

                                                            *Bersambung*