Minggu, 27 Agustus 2017

Perjuangan Dan Kesetiaan (01)

01.Perkenalan Yang Tak Terduga

 

  Ini adalah perjalan kisah cintaku yang dimulai dari bangku sekolah dasar yaitu waktu kelas 6. Sebelum aku mengenal dan memiliki perasaan yang bernama cinta kepada dia, awalnya dari aku mengejek adik dari temen saya yang bernama Haikal Fahreza yang suka sama dia. Tapi lama-kelamaan aku mengejek dia dengan Haikal entah mengapa perasaan yang tidak bisa diungkapkan menerpaku yang tidak bisa dihindari, atau mungkin ini yang dinamakan cinta.
   
  Semenjak perasaan itu tiba, perjalanan perjuanganku juga dimulai. Langkah pertama yang aku lakukan adalah selalu mengejek Dia, disaat Dia sedang membeli makanan ringan bersama sahabatnya di kantin sekolah dengan segala ejekan supaya dapat perhatian kecil dari Dia. Dalam perjuanganku ini aku tidak sendiri, aku dibantu oleh sahabatku dan sekaligus rumahnya berada pada sebelah rumah si-Dia. Sahabatku ini bernama Syaiful Farkhan atau biasa aku panggil Ipul. Aku selalu mencari informasi tentang Dia ke Ipul tentang semuanya dari rumah , hobbi , sifat , dan kesukaannya tanpa henti-hentinya dan merasakan bosan.
   
  Selain mengejek dan mencari informasi tentang dia, aku punya kegiatan lain yaitu ketika waktu jam istirahat sekolah pandangan pertamaku selalu tertuju pada ruang kelas 5 yang berada persis disebelah kelasku karena di ruang kelas 5 adalah kelas yang ditempati oleh Dia. Saat aku sudah menemukan dia, pandanganku tidak bisa tergantikan oleh yang lain dan tidak pernah bosan untuk menatap Dia apalagi ketika sedang tersenyum entah kenapa aku juga merasakan kenyamanan dan kebahagian walaupun dia tidak bermain denganku.

  Dalam perjuanganku pada bangku sekolah dasar ini ada kejadian lucu sekaligus memalukan bagiku yaitu kejadian perjuangan mencari  informasi tentang nomer handphonennya (wajar ajah waktu jaman aku sekolah dasar belum jamannya android jadi mainnya masih SMS dan telpon). Kejadian memalukan itu terjadi berawal dari aku meminta bantuan dari temen sekelas Dia yang bernama Shafira Jasmine biasa dipanggil Fira. Aku meminta bantuan ke Fira untuk meminakan nomer handphone si-Dia dan Firapun mau diajak kerja sama walaupun harus ada syaratnya yaitu aku juga harus membantu Fira untuk mendekati temen kelasku yang bernama Faisal. Setelah itu ketika menunggu beberapa hari kemudian aku menagih lagi ke Fira tentang nomer handphonenya dan ternyata Fira sukses menjalankan tugasnya dan langsung memberikan nomer handphonenya. Awalnya aku memang seneng banget telah mendapatkan nomer handphonenya tapi setelah aku coba kirim pesan (SMS) dan telpon dia ternyata tidak ada respon sama sekali dan semua itu membuat aku hampir putus asa karena dia tidak membalas perjuanganku, tetapi disaat aku hampir tenggelam dalam rasa putus asa tiba-tiba handphoneku ada panggilan masuk dari nomer Dia. Seketika itu aku merasa kaget dicampur senang dan dengan penuh keyakinan aku mengangkat panggilan dari Dia, tapi suara yang muncul dari nomernya bukanlah suara Dia setelah aku tanya "maaf, ini siapa yaa??" dan teryata suara tersebut adalah ibu dari si-Dia. Dengan perasaan gugup akupun masih berani berbicara jujur kepada ibunya bahwa aku mau minta nomer handphone putrinya dan aku sangat bahagia karena ibunya menerima permintaanku itu dengan ramah dan akan dikirim melalui pesan setelah itu ibunya menutup telponnya. Saat menunggu aku sebenarnya tidak yakin apakah nomernya akan dikirim karena saat dalam telpon ibunya sedang sibuk berkerja, ketika aku sedang memikirkan itu tiba-tiba ada pesan masuk di handphoneku saat aku buka pesan itu ternyata isinya nomer handphone si-Dia yang dikirim langsung oleh ibunya. Saat itu juga aku langsung menyimpan nomer tersebut dan mengirimkan pesan kepada Dia, tanpa menunggu lama aku mendapatkan balasan dari Dia dan berlanjut dengan obrolan yang diawali perkenalan dan basa-basi biasa.

  Dengan seiringnya waktu hari-hari dalam hidupku tambah berwarna karena aku dengan dia semakin akrab walaupun masih lewat dan sudah tidak hanya basa-basi biasa sekarang aku dan Dia sudah banyak bercanda, saling perhatian, dan bertukar cerita atau masalah masing-masing. Di sekolahpun kita sering bertatap muka walaupun dari jarak jauh dan Dia masih malu-malu karena di sekolah dia terkenal sebagai cewek yang pendiam dan pemalu terhadap cowok yang baru dikenalnya apalagi aku adalah kakak kelasnya.

  Setelah hasil dari perjuanganku untuk mengenalnya membuahkan hasil kini Dia menjadi alasan bertambahnya semangat ke sekolah apalagi aku yang sudah kelas 6 harus menghadapi Ujian Nasional untuk menuju jenjang Sekolah Menengah Pertama. Dan aku merasakan rugi atau ada yang kurang lengkap apabila sehari dihidupku tidak melihat senyumnya yang begitu manis dan dapat membuat hati ini merasakan kenyamanan.

  Seiiringnya waktu terus berjalan akhirnya hari yang sangat mendebarkan tiba dimana aku harus mengungkapkan rasa yang sudah lama mengganjal di hatiku  dan perasannku sebenarnya ke Dia. Dengan penuh rasa percaya diri dan keyakinan aku ungkapkan semua perasaanku ke Dia melalui pesan yang berisi tulisan - tulisan indah , disaat aku menunggu dengan perasaan yang tidak jelas akhirnya ada balasan pesan dari Dia yang isinya membuat aku tidak percaya atau seperti didalam mimpi yaitu ternyata Dia memiliki yang sama seperti perasaanku ke Dia tapi kita tidak menjalin hubungan pacaran cuman kita saling suka, dan pada hari itupun hari yang tidak akan aku lupakan karena sebelum kejadian itu banyak perjuangan dan pengorbanan.

   Pengalaman yang paling aku kenang pada waktu sekolah dasar bersama Dia adalah saat aku bermain sepak bola bersama teman-temanku, Dia selalu menjadi penonton setiaku yang tidak mau ketinggalan walaupun Dia hanya diam dan duduk manis dengan dihiasi senyumannya entah mengapa semuanya ituh sudah lebih dari cukup umtuk menambah semangatku.

  Pengalaman yang lainnya adalah saat kita berkomunikasi lewat pesan, karena ada sebuah pesan dari dia yang masih aku ingat sampai sekarang sebab pesan itu sangat lucu walaupun tujuan utamanya untuk merayuku. 
Isi pesan tersebut kurang lebih seperti ini : 
Dia  : " Ikan kerapu ikan hiu , apakah kamu tahu bahasa inggrisnya aku cinta kamu??"
Aku : " I Love U <3"
Dia  : "I Love You Too"
Mungkin waktu itu adalah pesan romantis tetapi kini menjadi kenangan yang lucu apabila diingat lagi.

  Tapi ada kejadian yang sangat aku sesali ketika aku mau melanjutkan jenjang sekolah menengah pertama dan meneruskan ke pondok pesantren yaitu aku tanpa rasa bersalah sedikitpun meninggalkan Dia yang lagi sayang-sayangnya tanpa kabar sampai berbulan-bulan lamanya.

Dia tersebut adalah Arista Artanti Rofi'ah


*Bersambung*