03. Stay With Me
Setelah kisah - kasih dulu terulang kembali dan dimulai dari awal lagi, setelah itulah terciptanya cerita dan kejadian baru dihubunganku bersama Arista.
Awal hubungan kita berjalan semuanya dalam keadaan baik. Setiap hari kita saling bercanda dan saling memberikan perhatian, walaupun hubunganku dengan dia hanya sebatas lewat pesan tetapi kita merasakan seperti sedang bertemu dan mengobrol secara langsung meskipun itu cuman hanya khayalan kita berdua.
Setelah kita mengawalinya dengan baik tetap saja dalam suatu hubungan tidak bisa menghindari yang namanya masalah terutama masalah kesalahpahaman diantara aku dan Arista, masalah ini terjadi bermula ketika aku mengidolakan seorang hafidz (penghafal al-qur'an) perempuan yang bernama Wirda Salamah Ulya (putri dari Ustdz. Yusuf Mansyur). Awalnya aku membuat status dan menambahkan foto tentang Wirda di akun sosial mediaku, karena dia salah-satu inspirasiku untuk menghafal Al-Qur'an dan aku tidak berpikir jika perbuatanku ini menimbulkan masalah dalam hubunganku dengan Arista.
(Foto Wirda, putri Ustdz. Yusuf Mansyur)
Masalah ini terjadi ketika terjadi ketika aku mengirim pesan pembukaan untuk Arista tetapi dia membalasnya dengan jawaban yang singkat dan cuwek, ketika aku tanya ke Arista : "Apakah ada masalah dek??" dia membalas dengan singkat lagi : "Gpp", tapi setelah aku bertanya terus akhirnya Arista menjelaskan semuanya dan menyuruhku untuk tidak mengurusinya lagi tapi aku disuruh untuk mengurusi pacar baruku. Awalnya aku terkejut dan bertanya : "Siapa pacar baruku ??" Aristapun membalas : "Itu mbak Wirda yang fotonya kamu unggah di akun sosial media kamu dan kamu puji-puji.", seketika itu juga aku tertawa dan menjelaskan yang sebenarnya tentang Wirda, walaupun Arista awalnya tidak langsung percaya tapi dengan menunggu waktu akhirnya Arista percaya atas penjelasanku.
Dari kejadian itu menciptakan aku membuat panggilan untuk dia yaitu "Adek Cengek", alasannya yaitu selain dari kejadian masalah Wirda, Arista menang orangnya tertutup dan suka menyembunyikan masalahnya sendiri dan ketika dia sudah tidak kuat menahannya akhirnya dia meneteskan air mata sampai Arista merasakan ketenangan.
Karena aku membuat nama panggilan untuk dia yaitu "Adek Cengek", Aristapun tidak mau kalah dariku dan membuat nama panggilan untuk aku yaitu "Mas Crewet" karena aku memang orangnya ketika sudah memberikan perhatian ke Arista tentang masalah makan , sholat , dan belajar pasti ngomong banyak (crewet) sama seperti ibu-ibu yang menyuruh anaknya. Akhirnyapun kita sekarang menggunakan nama panggilan itu untuk mengobrol lewat pesan dalam menyapa , bercanda , dan saling mengejek satu sama lain.
Seiring bergantinya hari ternyata sudah tidak terasa bahwa Arista telah lulus dari bangku sekolah dasar dan akan meneruskan pendidikannya di pondok pesantren juga sama sepertiku, tetapi Arista tidak memilih pondok di daerah sekitar sini (Kab. Kendal) melainkan dia memilih mondok di luar kota yaitu di Kota Kretek Kudus.
Setelah dia menjalankan kehidupan barunya di pondok, kita menjalankan hubungan yang terpisahkan oleh jarak atau bahasa kerennya "LDR" tetapi kita tidak bisa berkomunikasi setiap hari sebab di pondoknya arista ada peraturan larangan keras untuk membawa handphone yang berlawanan dengan peraturan di pondokku.
Jadi rintangan yang harus aku lakukan adalah bersabar menunggu Arista buka facebook disetiap hari jum'at atau menunggu dia pulang untuk liburan dirumah disaat hari raya tiba, selain itu aku hanya bisa berdo'a untuk dia walaupun tidak banyak tapi tanpa jeda. Dimulai dari itu aku bermodalkan setia untuk menjalakannya , Aristapun pernah memberikan pesan singkat yang penuh makna untuk aku yaitu : "Stay With Me" dan pesan itu yang aku pegang untuk selalu setia menunggu Arista, walaupun selanjutnya ada cerita dan kejadian baru yang akan muncul lagi.
*Bersambung*




